10 Tips Digital Marketing untuk UMKM agar Jualan Online Makin Laris
Persaingan UMKM di Indonesia semakin ketat. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, hingga 2024 sudah ada lebih dari 20 juta UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital. Artinya, kalau bisnis Anda belum memanfaatkan digital marketing, potensi untuk tertinggal semakin besar.
Namun kabar baiknya, digital marketing tidak melulu soal biaya mahal. Dengan strategi yang tepat, UMKM bisa memaksimalkan penjualan hanya dengan modal smartphone dan kreativitas. Berikut 10 tips digital marketing praktis yang bisa langsung diterapkan.
1. Aktif di Media Sosial dengan Konten Kreatif
Media sosial adalah etalase gratis. Konsumen zaman sekarang lebih dulu melihat Instagram atau TikTok daripada datang langsung ke toko.
Contoh nyata: sebuah warung kopi kecil di Bogor mulai rutin mengunggah konten “behind the scene” proses seduh kopi manual brew. Hasilnya? Dalam 2 bulan, akun mereka tembus 10 ribu followers dan pelanggan mulai berdatangan bukan hanya dari sekitar, tapi juga dari luar kota.
👉 Tips praktis: konsisten posting 3–4 kali seminggu dengan variasi konten (edukasi, hiburan, promo, testimoni).
2. Buat Konten yang Mengedukasi, Bukan Hanya Jualan
Orang tidak suka terus-menerus ditawari produk. Sebaliknya, mereka suka belajar hal baru.
Jika Anda jual skincare, jangan hanya posting “diskon produk A”, tapi tambahkan edukasi seperti:
-
“5 Kebiasaan Sehat untuk Kulit Bersih”
-
“Cara Memilih Skincare Sesuai Jenis Kulit”
👉 Dengan begitu, konsumen melihat Anda sebagai sumber terpercaya, bukan sekadar pedagang.
3. Optimalkan SEO di Marketplace dan Website
SEO (Search Engine Optimization) sering dianggap rumit, padahal sederhana: gunakan kata kunci yang tepat di deskripsi produk.
Contoh: jangan hanya tulis “Tas Kulit”, tapi gunakan deskripsi lengkap seperti “Tas Kulit Pria Premium Handmade Bogor – Cocok untuk Kerja dan Hadiah”.
👉 Hasilnya, produk Anda lebih mudah muncul saat orang mencari di Google atau marketplace.
4. Gunakan WhatsApp Business
Banyak UMKM masih pakai WA biasa. Padahal WhatsApp Business punya fitur:
-
Katalog produk → pelanggan bisa melihat tanpa harus tanya-tanya.
-
Balasan otomatis → hemat waktu menjawab pertanyaan umum.
-
Label pelanggan → mudah mengelola repeat order.
👉 Contoh: toko baju di Depok berhasil meningkatkan repeat order hingga 30% hanya dengan follow-up lewat WA Business.
5. Coba Iklan Berbayar dengan Budget Kecil
Iklan online tidak selalu mahal. Anda bisa mulai dengan Rp50.000 di Facebook Ads atau Instagram Ads.
👉 Strateginya: targetkan iklan pada lokasi terdekat dan minat spesifik. Misalnya, jika Anda jual sambal kemasan, targetkan orang di sekitar kota Anda yang punya minat “kuliner”.
6. Bangun Branding yang Konsisten
Branding bukan cuma logo. Ini soal citra yang ingin Anda tampilkan.
Gunakan warna, gaya bahasa, dan desain yang konsisten di semua platform.
Contoh: brand keripik lokal di Bandung menggunakan warna kuning cerah di setiap desain, mulai dari kemasan, feed Instagram, hingga banner offline. Hasilnya, konsumen lebih mudah mengingat.
7. Gunakan Testimoni Pelanggan
Testimoni adalah senjata paling ampuh. Menurut survei Nielsen, 92% konsumen lebih percaya rekomendasi dari orang lain dibanding iklan.
👉 Tampilkan ulasan pelanggan di:
-
Feed Instagram
-
Highlight Story
-
Deskripsi produk marketplace
8. Optimalkan Google Business Profile
Jika Anda punya toko offline, pastikan terdaftar di Google Business Profile. Dengan begitu, pelanggan bisa menemukan alamat, jam buka, dan nomor telepon bisnis Anda di Google Maps.
👉 Banyak UMKM kuliner terbukti mendapatkan pelanggan baru hanya karena muncul di Google Maps ketika orang mencari “warung makan terdekat”.
9. Manfaatkan Email Marketing
Kumpulkan email pelanggan dari promo atau form pendaftaran. Kirimkan newsletter berisi update produk, tips, dan diskon.
👉 Strategi ini efektif untuk menjaga hubungan jangka panjang dan mendorong repeat order.
10. Analisis Data dan Evaluasi
Gunakan data dari Instagram Insights, Facebook Analytics, atau Google Analytics. Dari sini Anda tahu:
-
Konten mana yang paling disukai
-
Jam posting terbaik
-
Demografi pelanggan
👉 Dengan analisa, Anda bisa tahu strategi mana yang efektif, mana yang perlu diperbaiki.
Kesimpulan
Digital marketing adalah investasi jangka panjang bagi UMKM. Tidak perlu langsung rumit atau mahal. Mulailah dari hal kecil: aktif di media sosial, optimalkan deskripsi produk, hingga pasang iklan kecil-kecilan.
Jika dilakukan konsisten, strategi ini bisa membantu UMKM meningkatkan penjualan dan menjangkau pasar yang lebih luas.
🚀 Ingin belajar lebih dalam atau butuh bantuan mengelola digital marketing bisnis Anda?
Kunjungi Digital Cipta Media – kami siap membantu UMKM berkembang lewat strategi digital yang tepat dan terukur.

Post a Comment for "10 Tips Digital Marketing untuk UMKM agar Jualan Online Makin Laris"